Currently Empty: Rp0
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah nilai yang didapatkan seseorang selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. IPK menjadi indikator keberhasilan seseorang dalam menimba ilmu di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dan di dalam negeri maupun di luar negeri. IPK tertinggi adalah 4 dan minimal 2 untuk bisa dinyatakan lulus kuliah.
Mungkin ada sebagian orang bingung atau tidak tahu apa itu IPK, maksud dari IPK 2, 3, atau 4 dan tidak tahu bagaimana cara menghitungnya. Di artikel ini akan dibahas mengenai pengertian IPK, predikatnya, dan cara menghitung IPK dengan rumus maupun kalkulator IPK.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk menilai pencapaian akademik seseorang selama masa studi di perguruan tinggi. IPK dihitung berdasarkan rata-rata nilai yang diperoleh seorang mahasiswa dalam pelbagai mata kuliah yang diambil selama periode tertentu.
Maksud dari periode tertentu tersebut bisa per semester sehingga mahasiswa tidak harus menyelesaikan semua mata kuliahnya atau lulus terlebih dahulu untuk mendapatkan IPK melainkan IPK bisa langsung didapatkan setelah mahasiswa menyelesaikan semester pertama dan bisa berubah-ubah setiap semesternya, bisa naik, turun, atau tetap.
Pengertian IPK
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah angka yang mencerminkan seberapa baik mahasiswa telah menyelesaikan mata kuliah selama masa studi di perguruan tinggi atau universitas. IPK dihitung berdasarkan nilai yang mahasiswa peroleh dalam setiap mata kuliah dan bobot (jumlah kredit) masing-masing mata kuliah.
Gampangnya begini, IPK semacam “nilai rata-rata” dari semua mata kuliah yang diambil. Jika mahasiswa mendapatkan nilai tinggi di setiap mata kuliah, IPK juga akan tinggi. Sebaliknya, jika nilai yang didapat bervariasi atau rendah, IPK juga akan lebih rendah.
IPK biasanya diukur dalam rentang tertentu, seperti 0 hingga 4.0, dan dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik mahasiswa dalam menyelesaikan program studi. Semakin tinggi IPK, semakin baik pencapaian akademis secara keseluruhan.
Selain IPK ada juga istilah IPS atau Indeks Prestasi Semester. IPS adalah nilai rata-rata per semester untuk menggambarkan hasil belajar mahasiswa dalam satu semester. Jika nilai IPS bagus terus maka IPK pun juga akan bagus atau tinggi, sementara jika rata-rata IPS rendah maka IPK juga bisa rendah. IPS juga bisa disebut dengan istilah Indeks Prestasi (IP).
Kesimpulannya, IPS itu nilai rata-rata prestasi dalam satu semester. Sementara IPK adalah nilai rata-rata dari semua mata kuliah yang diambil dalam rentang waktu tertentu tidak terbatas pada satu semester saja, bisa dari semester awal hingga semester terakhir.
Misal, Toni saat ini semester 5 maka IPK didapatkan dari nilai rata-rata selama 5 semester. Atau, Toni lulus kuliah selama 8 (delapan) semester dengan IPK 4, artinya nilai 4 tersebut didapatkan dari nilai rata-rata Toni selama delapan semester berkuliah.
Predikat Kelulusan
Predikat kelulusan baru dapat diperoleh setelah mahasiswa menyelesaikan minimum mata kuliah yang harus diambil. Misalnya, mahasiswa harus mengambil minimal 150 SKS baru bisa lulus kuliah dengan predikat sesuai IPK yang didapat.
Melansir dari UIN Suska Riau, predikat kelulusan berdasarkan IPK terdiri dari empat, yaitu: cukup, memuaskan, sangat memuaskan, dan pujian (cumlaude) untuk mahasiswa yang lulus dengan nilai terbaik. Berikut kategori predikat IPK:
- IPK 2.00 – 2.49: Cukup.
- IPK 2.50 – 2.99: Memuaskan.
- IPK 3.00 – 3.49: Sangat Memasukan.
- IPK 3.50 – 4.00: Pujian (Cumlaude).
Predikat kelulusan di atas dapat berbeda sesuai dengan ketentuan setiap kampus. Contoh: jika IPK 2.00-2.49 di kampus A berpredikat Cukup, bisa jadi di kampus B IPK 2.00- 2.49 berpredikat Memuaskan.
Selain itu, predikat kelulusan khususnya dengan Pujian (Cumluade) pada setiap kampus juga mempunyai aturannya sendiri-sendiri. Misal, IPK Toni 3.50 namun saat wisuda ia tidak mendapatkan predikat Pujian (Cumlaude).
Hal tersebut bisa disebabkan karena Toni menyelesaikan masa studi lebih dari delapan semester atau Toni mempunyai nilai C di salah satu mata kuliah atau Toni pernah mengulang mata kuliah atau Toni pernah mendapatkan sanksi akademik akibat pelanggaran kode etik.
Cara Menghitung IPK
Cara menghitung IPK bervariasi tergantung pada sistem penilaian yang digunakan oleh institusi pendidikan. Secara umum, nilai IPK dapat dihitung dengan menjumlahkan produk dari nilai mata kuliah dengan bobot kreditnya, kemudian dibagi dengan total bobot kredit yang diambil.
Contoh Nilai Mata Kuliah
- Mata Kuliah A (3 kredit) dengan nilai A (4.0)
- Mata Kuliah B (2 kredit) dengan nilai B (3.0)
- Mata Kuliah C (4 kredit) dengan nilai C (2.0)
- Mata Kuliah D (3 kredit) dengan nilai D (1.0)
- Mata Kuliah E (2 kredit) dengan nilai E (0)
Kalau dapat nilai D atau E artinya apa? Artinya tidak lulus. Bagi mahasiswa yang mendapatkan nilai D atau E maka di semester berikutnya wajib mengulang mata kuliah tersebut. Bagaimana jika tidak mengulang? Maka tidak dapat lulus kuliah karena SKS kurang dari yang diwajibkan. Minimal nilai agar lulus kuliah adalah C.
Rumus Menghitung IPK
IPK = Akumulasi Nilai IP Tiap Semester : Jumlah IP
Artinya:
IPK didapatkan dengan cara membagi akumulasi nilai IP tiap semester dengan jumlah IPMisalkan kamu mengambil tiga mata kuliah (MK) dengan bobot kredit skor dan nilai sebagai berikut:
- Mata Kuliah A: Bobot MK = 3, Nilai MK = 3.5
- Mata Kuliah B: Bobot MK = 4, Nilai MK = 4.0
- Mata Kuliah C: Bobot MK = 3, Nilai MK = 3.7
Cara menghitung IPK:
Kalkulator IPK
Hasil IPK:
